Artikel ini ditulis dengan maksud agar menjadi rujukan bagi anak saya kelak, apa makna dari nama yang bapak dan ibunya berikan, sebagai doa orangtua bagi amanah yang dititipkan Allah.
Sebelum memberi nama anak pertama kami, ada beberapa pertimbangan logis dan emosional yang kami jadikan kriteria. Kami membeli buku berisi daftar nama untuk bayi, lebih dari satu, sebagai alat bantu memilih nama. Semakin banyak pilihan nama, semakin membingungkan. Akhirnya kami coba membuat kriteria untuk memudahkan proses pemilihan. Kriterianya sebagai berikut:
Kriteria 1: nama harus memiliki arti positif, tidak membuat malu atau mendatangkan masalah kelak bagi yang menyandangnya.
Kriteria 2: harus terdiri dari tiga kata. Latar belakang dari kriteria ini saya sebagai bapaknya hanya memiliki satu nama, Imanudin. Tidak ada nama belakang/keluarga, atau nama tengah. Seringkali hal ini menjadi masalah saat harus mengisi formulir di luar negeri, mengisi kartu imigrasi, mengisi formulir online yang umumnya harus mengisi first name, sure name, kadang-kadang middle name.
Kriteria 3: terkait kriteria 2, saya ingin mencantumkan nama keluarga meskipun saya sendiri tidak menyandangnya. Sebenarnya dalam silsilah keluarga saya, tidak dikenal nama keluarga. Tetapi beberapa kerabat mencantumkan nama "Soekardi" atau "Sukardi" sebagai nama belakang. "Soekardi" adalah nama ayah dari bapak saya. Saya memilih nama "Sukardi" untuk nama belakang anak saya. Ejaanya disesuaikan dengan jaman, menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Jadi tidak ditulis "Soekardi".
Kriteria 4: hindari menggunakan huruf "A" atau "Z" sebagai huruf pertama. Kami merasakan betapa tegangnya saat ada tugas sekolah menyanyi di depan kelas, atau harus mengerjakan soal di papan tulis berdasarkan daftar absensi kelas. Umumnya guru memanggil dari urutan pertama atau terakhir, meski kadang secara acak.
Kita mulai dari anak pertama:
NAUFAL PRADANA SUKARDI
Opang adalah anak pertama kami dan cucu pertama bagi orangtua saya, juga bagi orangtua isteri saya. Bisa jadi menjadi cucu yang paling ditunggu oleh orangtua kami. Kami memanggil dia Naufal sejak bayi. Saat Naufal mulai belajar bicara, dia mulai memanggil dirinya Opang. Pasti karena belum bisa menyebut Naufal. Sejak saat itu, kita semua memanggilnya Opang. Tentu saja dengan demikian kami akan terhindar tanggung jawab jika suatu saat panggilan Opang tidak disukai oleh anak sulung kami.
NAUFAL
Kata Naufal adalah ejaan lain dari Nawfal (نَوْفَل), berasal dari bahasa Arab, dengan arti pemuda tampan (handsome), juga dermawan (generous). Kami berharap anak pertama kami menjadi seorang pemuda tampan (baik secara fisik), dan juga dermawan (baik secara sifat).
Abjad pertama yang dipakai adalah bentuk pemenuhan kriteria 4, yaitu menghindari menggunakan huruf "A" atau "Z". Dalam daftar alfabet huruf "N" adalah huruf ke 14, jadi berada di tengah-tengah.
PRADANA
Kami sengaja memilih nama dengan nuansa Indonesia, untuk memberi identitas anak pertama kami. Kami mencari-cari nama yang berarti pertama. Alih-alih memilih kata Perdana, isteri saya memilih kata Pradana. Terkesan lebih eksotik, setidaknya menurut kami.
SUKARDI
Seperti diceritakan di atas, kami menggunakan nama kakek saya untuk nama belakang anak saya.
Opang lahir di Rumah Sakit Salak Bogor pada tanggal 5 Oktober 1998, melalui operasi caesar. Dia menderita kelainan jantung sejak saat dilahirkan. Dokter spesialis jantung menyebutnya dengan Tetralogi Falot (TOF). Jika penasaran dengan artinya, silakan di-google.
Allah telah memanggilnya, lebih dahulu dari kami orangtuanya, tanggal 28 Agustus 2001 pada usia menjelang 3 tahun. Semoga menjadi tabungan pahala bagi orangtuanya dan Allah mengijinkan kami berjumpa dengannya di surga. Insya Allah.
AKMAL FAWWAZ SUKARDI
Akmal adalah anak kedua kami, lahir 9 September 2002, 13 bulan setelah meninggalnya anak sulung kami, juga me1alui operasi caesar. Operasi caesar dilakukan di Rumah Sakit Azra Bogor, meskipun isteri saya pasien Rumah Bersalin Anugerah, Jl. Pemuda, Bogor. Tekanan darah isteri saya terlalu tinggi saat menjelang kelahiran sehingga dokter menilai terlalu beresiko untuk kelahiran normal.
AKMAL
Berasal dari kata dalam bahasa Arab (أَكْمَل) yang berarti lengkap (complete), sempurna (perfect). Kata Akmal dipilih sebagai perwujudan doa kami kepada Allah semoga anak kedua kami dilahirkan dengan kondisi sempurna, tidak ada kelainan apapun (mengacu kepada kondisi anak pertama kami), baik lahir maupun batin.
Kali ini kami melanggar kriteria 4, dengan memilih huruf "A" sebagai huruf pertama. Saat itu kami mencari kata yang paling tepat sebagai doa agar anak kedua kami tidak mengalami masalah seperti anak pertama. Rasanya kami tidak menemukan yang lebih pas dari kata "Akmal". Sebetulnya kata ada alternatif pilihan nama dengan arti dan asal kata serupa, yaitu "Kamal" atau "Kamil". Tetapi isteri saya merasa sudah banyak yang menggunakan kedua kata itu, sehingga dipilih "Akmal" karena terkesan lebih eksklusif.
FAWWAZ
Berasal dari kata dalam bahasa Arab (فَوّاز) yang berarti beruntung, sukses (successful), berjaya (winning, victory, triumph)
SUKARDI
Adalah nama belakang yang berasal dari nama kakek saya.
Akmal, suatu saat nanti mungkin kamu akan membaca ini. Nah, itu latar belakang kenapa kami orangtuamu memberikan nama seperti yang kamu sandang. Sebagai doa tambahan untuk kamu, semoga menjadi anak sholeh yang selalu mendoakan kedua orantuanya, bermanfaat bagi lingkungan sekitaranya, selalu beriman dan istiqomah, dilindungi dari penyakit, marabahaya, serta fitnah, di dunia dan akhirat. Semoga Allah selalu menuntunmu memilih jalan yang benar.
Aamiin.